Review Movie Emergency Declaration: Sisi Lain Terorisme

review film emergency declaration

Annyeong ilbi chingu...

Kalau kita berbicara tentang terorisme memang gak bakal habis kayaknya. Ada berbagai bentuk serangan dan ancaman yang mengganggu kedamaian manusia. Entah apa maksud dan tujuan mereka berbuat seperti itu. Pada akhirnya banyak jiwa tak bersalah yang menjadi korban. 

Sebut saja aksi teror bom Bali 2002 yang banyak menelan korban jiwa yang tidak bersalah. Sebenarnya apa yang ada di benak mereka? mengapa sampai tega berlaku seperti itu.

Banyaknya aksi teror di muka bumi ini memberi inspirasi mereka yang bergelut di bidang perfilman untuk mengangkat menjadi kisah dalam sebuah naskah cerita. Aksi teror tersebut tidak hanya ancaman bom semata. Ada berbagai bentuk aksi terorisme.

Salah satu film yang mengangkat cerita tentang terorisme adalah  Emergency Declaration yang ternyata ceritanya cukup menarik. Tidak jauh berbeda dengan film seri bertahan hidup dan bencana. Tapi latar yang dipilih cukup membangun ketegangan dan rasa haru sekaligus. 

Oke mari kita bahas filmnya...


Pemain Emergency Declaration

Lee Byung Hun sebagai Jae Hyeok (mantan pilot profesional)

Kim Nam Gil sebagai co-pilot Hyun Soo

Im Si Wan sebagai Ryu Jin Seok

Kim Bo Min sebagai Soo Min (anak Jae Hyeok) 

Jeon Do Yeon sebagai Sook Hee (Ibu menteri)

Song Kang Ho sebagai Detektif In Ho

Hyun Bong Sik sebagai Rekan detective

Kim So Jin sebagai Kepala Pramugari 

Seol In A sebagai pramugari

Profile Film

Judul : Emergency Declaration

Hangeul : 비상선언 

Penulis & Sutradara : Han Jae Rim

Pemutaran Perdana : 15 Juli 2021 (Cannes Film Festival)

Tayang Bioskop : 3 Agustus 2022

Durasi : 141 min


Sinopsis Film Emergency Declaration

sinopsis film emergency declaration

Film ini bercerita tentang aksi teror di dalam pesawat. Pesawat rute Korea Selatan-Hawaii mengalami nasib naas karena adanya penumpang tidak waras yang menyebar teror didalam pesawat. Dalam keadaan darurat pilot harus segera mendaratkan pesawatnya namun berbagai negara yang dilewatinya menolak menerima pendaratan pesawat tersebut. 


Pesawat SKY Korea 501

Kalau naik moda transportasi udara ini memang rasanya agak lain ngga sih? Adanya pesawat terbang memudahkan kita untuk berpindah dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan cepat. Apalagi pindah negara.

Bayangin kalau mau ke Amerika harus naik bus. Berapa lama waktu yang dibutuhkan?? Sungguh sangat berterimakasih dengan penemu pesawat terbang.  

Hari yang menggembirakan juga terjadi di bandara Incheon. Bertepatan dengan liburan musim panas, bandara penuh sesak dengan orang yang akan berlibur maupun yang akan melakukan perjalanan bisnis.

Dilain sisi detektif menerima laporan bahwa ada orang yang memposting video di internet yang mengancam akan menjatuhkan pesawat. Detektif In Ho mencoba mencari kebenaran tersebut sementara rekan lainnya menganggap itu hanya aksi iseng.

Memang ancaman atau aksi iseng begini harus ditindak dan dicari kebenarannya sebelum terlambat. Bukan sekedar menganggap sebuah angin lalu.

Ditelusuri sampai ke kediaman terduga pelaku detektif In Ho justru menemukan mayat dan kasus berubah menjadi pembunuhan dan penganiayaan. Usut punya usut mereka yakin bahwa video tersebut bukan sekedar aksi iseng.

Sayangnya pesawat telah lepas landas. Sialnya lagi tersangka tersebut menaiki pesawat SKY Korea 501 tujuan Honolulu, Hawaii. Detektif In Ho semakin terpacu karena sang istri sedang ada di pesawat tersebut. 

Gerakan sat set sat set detektif In Ho tetap saja akan kalah dengan kewenangan bandara. Tanpa ada bukti mereka tidak bisa menyuruh pesawat kembali.


Aksi Bioterorisme

Ryu Jin Seok lahir dari keluarga berlatar ilmuan. Dia adalah mantan ilmuan yang dipecat dari tempat kerjanya di BRICOM. Ibunya merupakan profesor ahli mikrobiologi yang telah wafat. 

Pemecatannya dilakukan perusahaan karena ternyata ada kecelakaan yang membuat rekan peneliti lainnya tewas. Sayangnya perusahaan hanya melakukan pemecatan tanpa dilakukan tindakan hukum. Mungkin disini maksudnya agar kecelakaan kerja tersebut tidak terekspos dan membahayakan pusat penelitian tersebut.

Tapi ngeri juga ya chingu. Kalau ada yang ditutup-tutupi itu pasti ada yang tidak beres. Berbekal virus sampel dia mulai mengembangbiakkan dan melakukan eksperimen di apartemennya. Wah ini aksi gila sih. 

Mayat yang ditemukan di apartemennya bisa jadi merupakan hasil percobaannya. Karena sejauh ini ia hanya melakukan percobaan pada tikus. Mungkin dia butuh hasil nyata jika diaplikasikan pada manusia. 

Setelah melihat hasilnya maka dari itu dia mulai melakukan percobaan besar-besaran dengan memilih pesawat. Karena virus akan mudah menyebar di dalam ruangan tertutup dan minim sirkulasi udara. Pesawat ini sangat cocok untuk situasi tersebut.

Makanya ketika dia di bandara dia berusaha bertanya kepada petugas tiketing kira-kira tujuan mana yang banyak dituju orang-orang. Tentunya mba petugas ngga ngasi tahu dong. Kan rahasia. 

Karena kesal akhirnya dia random aja dan memutuskan ngikutin tujuan gadis kecil yang mergokin dia di toilet bandara sedang menanan benda asing di dalam ketiaknya. Emang ya pelaku teror itu niat banget. Dia ngga tau aja bapaknya mantan pilot handal.


Ketegangan Dalam Pesawat 

Ketika pesawat telah selesai take off dia mulai mengambil benda yang disembunyikan pada bagian dalam ketiaknya dan menyebarkan virus itu dalam toilet. 

Virus ini berbentuk serbuk putih. Korban pertama yang masuk seorang bapak-bapak dan tentu langsung terinfeksi tanpa disadari. 

Gejala awal seperti sakit biasa yaitu demam dan mulai muncul ruam di kulit lalu perlahan mulai ada pendarahan. Mungkin karena dia terpapar langsung tidak butuh waktu lama pembuluh darahnya mulai pecah dan langsung meninggal seketika.

movie emergency declaration

Penumpang jadi heboh dan panik. Kejadian tersebut direkam oleh salah seorang penumpang dan menguploadnya di media sosial. Pihak otoritas di darat mulai mengirim pesan jika ada salah seorang penumpang bernama Ryu Jin Seok sedang melakukan aksi terorisme. Ketika pesan diterima keadaan di pesawat sudah mulai genting. Mereka belum tahu bahwa itu adalah bioterorisme. 

Kecurigaan demi kecurigaan ditambah laporan dari salah seorang penumpang bahwa dia mengancam seorang anak kecil semakin meyakinkan kru pesawat. 

Mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan tentu saja penumpang model begini langsung diamankan kru. Tapi dia melakukan pemberontakan. Sekali lagi dia menyebarkan virus serbuk dalam kabin pesawat tanpa orang lain sadari. Mereka semua sudah terpapar virus. 

Ryu Jin Seok seolah-olah puas "mission complete" begitulah yang tergambar di wajahnya. Makanya dia anteng saja pas sudah diamankan. Mendapat info dari darat mereka sudah tahu bahwa ada virus dalam pesawat mereka. Pihak darat ingin melakukan negosiasi dengan tersangka. Berharap ada win win solution. Tapi hasilnya nihil.

Jadi dia ini melakukan aksi bunuh diri gitu dengan mengajak orang lain juga. Karena ada di dalam pesawat yang sama ya otomatis dia juga pasti akan terinfeksi dan mati. Jadi mau negosiasi ngasih apapun ya ngga ngaruh. 

Disinilah mulai muncul ketegangan. Pilot sudah terinfeksi. Ditambah pilot cadangan juga sedang demam dan tidak berada di ruang kemudi. Seketika pesawat mulai terjun bebas karena pilot telah tewas. Aksi ini jadi membuat penonton ikutan tegang. Untungnya pilot cadangan memaksakan diri mengambil alih kemudi dibantu oleh Jae Hyeok (Lee Byung Hun). 

Setidaknya kru pesawat tahu ada mantan pilot profesional di antara mereka. Seseorang harus bertahan agar bisa mendaratkan pesawat dengan selamat.  


Pasrahnya Para Penumpang

Keadaan sudah menjadi kacau. Satu persatu dari mereka baik penumpang maupun pramugari mulai tumbang. Tapi panik dalam pesawat juga mau lari kemana. Cuma ada bagian depan dan belakang. Beda dengan adegan Train to Busan yang bisa lari-lari dari gerbong ke gerbong ditambah bisa mengamankan diri di salah satu gerbongnya.

Kalau Train to Busan musuhnya adalah manusia zombie kalau ini musuhnya virus yang tak terlihat. Bingung kan mau menyelamatkan diri kayak gimana. Pilihannya hanya ada dua. Mati terinfeksi virus atau mati karena jatuhnya pesawat.

makna emergency declaration

Dua pilihan itupun jadi kenyataan. Pesawat tidak bisa lama berada di udara tanpa kepastian tentu pertimbangan pertama adalah bahan bakar. Ingin mendarat di Amerika ditolak karena bawa virus. 

Memutuskan putar arah balik pulang, karena keadaan sudah sangat tidak memungkinkan ingin mendarat di Jepang juga ditolak. Bahkan ketika ingin mendarat di bandara Seoul juga didemo warga sendiri agar tidak mendarat. Padahal saat itu tim penyelamatan telah mempunyai antivirusnya dan mendirikan tempat karantina.

Makin panik makin bingung ditambah pihak pemerintah mbulet aja akhirnya mereka semua pasrah. Mereka memutuskan tidak akan mendarat dan menghabiskan sisa bahan bakar dengan berputar-putar di udara. Wah ini adalah adegan menguras air mata. Sedih banget ini. 


Sosok Pahlawan

Hal-hal yang berhubungan dengan pemerintah selalu sulit rumit dan bertele-tele. Padahal keadaan ini sangat genting karena pilihannya menyelamatkan mereka atau membiarkan mereka mati dalam kecelakaan pesawat.

pahlawan dalam film emergency declaration

Detektif In Ho yang gerak cepat terabas sana sini lah yang berhasil menembus BRICOM yang dari awal angkat tangan dalam masalah ini karena tidak ingin terlibat. Dengan bantuan Ibu Menteri mereka berhasil mendapatkan antivirus tersebut.

Tapi lagi-lagi pihak pemerintah yang duduk rapat tetap saja berdebat. Detektif In Ho ini gemas dong dengan keputusan lambat mereka akhirnya nekat menjadikan dirinya kelinci percobaan antivirus. 

Dia menyuntikkan virus tersebut dalam tubuhnya dan mengalami kondisi hampir mati. Disitulah tenaga medis berusaha menyelamatkan dengan antivirus tersebut sekaligus menguji efektivitasnya.

Antivirus berhasil tanpa pikir panjang Ibu Menteri yang ada di lokasi langsung memberi intruksi untuk mendarat. Masalah baru muncul karena pesawat sudah memutus kontak dengan darat jadi tidak bisa dihubungi. 

Masalah demi masalah terus muncul. Satu terselesaikan muncul satu lagi. Kini pilot yang memegang kendali adalah Jae Hyeok karena co pilot (Kim Nam Gil) sudah tidak berdaya. 

Ijin mendarat telah dikantongi masalah selanjutnya dia harus mendaratkan pesawat dengan selamat ditengah permasalahan bahan bakar yang mulai menipis dan mesin yang terlalu panas. Ah complicated pokoknya.


Kesan Menonton Film Emergency Declaration

Awal aku tertarik untuk menonton karena kebetulan lihat teaser yang ternyata ini adalah aksi terorisme. Jadi penasaran gitu apa alasan si pelaku membajak pesawat dan melakukan hal yang keji ini.

Awalnya aku mengira bahwa Ryu Jin Seok ini punya dendam masa lalu atau dia pernah tersakiti gitu jadi dia ingin balas dendam. Biasanya motif pelaku kebanyakan seperti itu. Ketika diinterogasi kupikir tebakanku bener ealah ternyata dia mau uji coba hasil karyanya. In my opinion

sosok villain

Tidak ada alasan spesifik dia berbuat seperti itu. Dia hanya ingin semua orang dalam pesawat ini mati. Emang ya pikiran pelaku terorisme gini susah diterima akal sehat. Dengan segala jerih payah meneliti, mengembangbiakan virus dan uji coba. Intinya dia bosan hidup aja kayaknya. 

Karena jika dia sehat ketika bekerja di BRICOM seharusnya dia tidak tersenyum melihat rekan kerjanya tewas karena virus yang tengah mereka teliti. Udah ada jiwa psiko sih ini.

Overall aku suka filmnya. Akting Lee Byung Hun emang tidak pernah mengecewakan. Dia emang cocok untuk peran aksi begini seperti dalam series Squid Game. Agak beda fellnya ketika dia bermain di drama Our Blues. Karakternya kurang cocok. 

Eksekusi dengan menghadirkan bioterorisme dalam pesawat ini makin menambah ketegangan. Karena satu-satunya jalan untuk selamat tentunya dengan melakukan pendaratan. Ditambah untuk mendarat juga dihadirkan konflik batin.  

Untungnya tidak dieksekusi dengan virus manusia zombie sih. Kalau ada zombie dalam pesawat gitu kan jadi konyol aja.

Cuma banyak pertanyaan aja sih dari sudut pandangku. Seperti reaksi virus dalam tubuh manusia. Dikatakan bahwa ini adalah virus mematikan dengan masa inkubasi cepat. Jadi apakah imun tubuh manusia tetap berperan dalam konteks ini? 

Karena reaksi dari setiap orang yang terpapar berbeda-beda. Ada yang bereaksi cepat sehingga langsung menyebabkan kematian ada yang bereakasi lambat bahkan belum sampai menunjukkan gejala.

Detektif yang menyuntikkan langsung si virus harus berakhir cacat meski mendapat antivirus secara cepat. Kenapa bisa begitu?? 

Ya semacam pertanyaan-pertanyaan yang terkadang jawabannya sudah ada tapi tetap mengganggu sisiku yang meminta kejelasan.

Itulah review Emergency Declaration versi iluhwangbi. Menurut kalian bagaimana ending film Emergency declaration ini? Memuaskan atau masih menimbulkan banyak pertanyaan seperti aku? 


Terimakasih sudah membaca

읽어주셔서 감사합니다

   

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar