Review Film Decibel: Suara Bising Memicu Ledakan Bom

review sinopsis korean movie decibel

Kali ini aku mau membahas sebuah film yang tayang di bioskop pada bulan November 2022. Film Korea ini bisa kalian tonton di bioskop cinepolis. 

Awal lihat deretan para pemainnya aja sudah menggoda. Ada Kim Rae Won, Lee Jong Suk, Lee Min Ki bahkan si manis Cha Eun Woo. Mereka semua ada dalam satu adegan film lho. 

Sebenarnya sudah rame yang bahas juga kalo film ini mengingatkan kita (warga Indonesia) dengan peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402. 

Akupun jadi bertanya-tanya karena belum nonton kenapa judulnya dengan jalan cerita yang rame dibahas agak ngga sinkron ya. Apa sebenarnya maksud dari judulnya?? Tidak mungkin hanya sekedar judul aja.

Oke mari kita bahas review dan sinopsis film Korea Decibel. Sebelumnya ada baiknya kita kenalan dulu dengan para pemainnya. Karena deretan para pemainnya berkelas semua.

Pemeran Film Decibel

Kim Rae Won sebagai Kang Do Young (Panglima angkatan laut)

Lee Jong Suk sebagai Jeong Tae Seong (Kapten angkatan laut)

Cha Eun Woo sebagai Jeong Tae Ryeong (teknisi sonar angkatan laut)

Jung Sang Hoon sebagai Oh Dae Oh (reporter)

Lee Min Ki sebagai Kapten Hwang

Profil Film 

Judul : Decibel 

Hangeul : 데시벨 

Sutradara : Hwang In Ho

Penulis : Hwang In Ho, Lee Jin Hun 

Durasi : 1 j 50 min

Genre : Action, teror


Sinopsis Film Decibel 

Kang Do Young menerima telepon akan peringatan ledakan bom. Awalnya dia mengira itu adalah telepon iseng sampai akhirnya dia melihat berita ada ledakan bom di sebuah apartemen yang ternyata adalah rumah dari anak buahnya.

Teror terus berlanjut. Sang peneror telah menaruh bom di berbagai lokasi ramai dan penuh kebisingan. Bom ini merespon suara. Semakin bising semakin cepat waktu berjalan untuk siap meledak. 

Kang Do Young harus menyelamatkan keluarga yang juga diculik oleh sang peneror. Juga harus bergerak cepat mencari bom yang dipasang di berbagai lokasi demi menghindari banyak nyawa tak bersalah yang melayang.

Kapal Selam Halla

Setahun yang lalu kapal selam Halla milik angkatan laut Korea Selatan dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan latihan Rim Of The Pacifik di perairan Guam. Cuaca saat itu sedang tidak bersahabat. Diberitakan akan ada badai.

Dalam perjalanan yang penuh kebahagiaan dan tawa dari kru kapal tiba-tiba kapal selam dikejar oleh torpedo yang tiba-tiba aktif. Torpedo ini terus mengejar kapal dan tidak terkecoh dengan umpan yang diberikan.

situasi dalam kapal halla

Situasi berubah menjadi penuh ketegangan. Kapal terus melaju menghindar tapi situasi sangat sulit. Demi menghindari ledakan, Kang Do Young memutuskan untuk bersembunyi di reruntuhan bangkai kapal yang berarti kapal selamnya akan karam.

Benar saja, torpedo tersebut meledak setelah menghantam reruntuhan bangkai kapal. Tapi situasi tidak menguntungkan untuk kapal selam Halla. 

Tidak Mudah Menjadi Pemimpin

Menjadi pemimpin itu harus menanggung beban yang berat. Segala keputusan berada di tangannya. Dalam situasi apapun harus siap mengambil keputusan.

Ditengah situasi yang mulai tidak baik Kang Do Young menerima kabar bahwa butuh waktu yang lama untuk mengevakuasi kru kapal. Karena faktor cuaca yang kurang baik. Sementara kadar oksigen dalam kapal mulai menipis. 

Kapten kapal dan beberapa kru lainnya memberi masukan untuk menyelamatkan anggota. Tidak bisa semuanya, mungkin hanya setengah anggota atau bahkan hanya seperempatnya saja. 

film kim rae won lee jong suk

Kang Do Young pun mengadakan pemungutan suara. Karena ini merupakan sebuah keputusan yang berat. Sebagian besar kru kapal memilih untuk golput alias mereka mengikuti keputusan sang panglima. Makin beban lagi kan dia.

Demi keadilan keputusan untuk siapa saja yang diselamatkan akhirnya bergantung pada seuntai benang merah. Siapa sangka keputusan tersebut adalah keputusan yang amat berat dan menyayat hati. Serta menyisakan dendam untuk satu orang.

"Angkatan Laut tidak boleh bunuh diri." Jeong Tae Seong

 

Seoul Diteror Bom

Setelah bom pertama meledak, Kang Do Young akhirnya tidak menganggap enteng si peneror. Dia mulai disibukkan dengan perburuan bom di berbagai tempat di Seoul yang penuh keramaian.

tokoh villain decibel movie

Seperti judulnya Decibel yang merupakan satuan untuk mengukur intensitas suara begitulah bom ini dibuat. Bom yang bereaksi terhadap suara. Ketika kebisingan mencapai 100 decibel maka bom akan meledak 

Pejabat pemerintah pun mulai turun tangan. Istri Kang Do Young yang merupakan sersan divisi teroris (pemimpin pasukan penjinak bom) ikut terlibat. Tanpa disadari ia adalah terget kedua untuk dilukai. Lanjut ke anak mereka. 

Setelah aksi sembunyi-sembunyi akhirnya sang peneror menampakan dirinya di sebuah pertemuan para pejabat sambil mengenakan rompi berisi bom. 

Dia adalah mantan anak buah yang juga merupakan kru kapal selam yang selamat. Aksinya adalah balas dendam atas keputusan Kang Do Young setahun yang lalu. 

"Hanya satu keputusan yang kusesali saat itu. Harusnya aku mengijinkan kalian untuk bertukar benang." Kang Do Young


Kebenaran dari Kandasnya Kapal Halla

Selama ini pemerintah menutupi kebenaran dibalik tragedi kapal selam Halla ini. Semua kru yang selamat diawasi oleh agen khusus pemerintah agar rahasia tidak bocor. Begitu pula dengan Kang Do Young.

Sampai munculnya teror bom yang mengancam nyawanya dan nyawa keluarganya, Kang Do Young akhirnya membuka kebenaran yang selama ini terkubur dan meminta maaf di hadapan publik. 

Jika bisa kembali ke masa itu keputusan apakah yang akan diambil Kang Do Young? Pertanyaan yang sulit untuk dijawab

Kesan Menonton Film Decibel

Aku cuma ingin bilang kok bisa sih mereka membuat film yang bagus begini. Kok bisa sih menghadirkan cerita yang ciamik. Mulai dari film Ashfall sampai Emergency Declaration dengan genre yang sama selalu bisa bikin kehabisan kata-kata untuk mengungkapkannya. 

Emang ya hiburan dari negeri ginseng ini sungguh kreatif dan bisa banget menghadirkan cerita yang bikin terkagum-kagum. 

Mulai dari jalan cerita kapal selam Halla yang menguras air mata sampai pada eksekusi bom dengan detonator kebisingan. Ini baru pertama kali sih denger bom dengan pemicu kebisingan. Kebanyakan di film-film gitu pakainya ya tombol atau memang sudah diatur waktunya untuk meledak.

Ending film ini juga dibuat apik. Membangkitkan jiwa nasionalisme dan menghangatkan hati. Tapi juga bikin nangis tidak bisa berhenti. 

Kekurangan dari film ini mungkin karena durasinya juga tidak terlalu lama jadi semua terasa begitu cepat. Ditambah daya ledak dari bom ini ternyata tidak terlalu kuat seperti yang kubayangkan. Tapi aku masih bisa terima karena ini tujuannya adalah teror. Bom sebenarnya justru terletak mendekati akhir film ini. 


Terimakasih sudah membaca

읽어주셔서 감사합니다


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar